Seperti yang kita ketahui, bahwa didalam AL-Qur'an sudah dijelaskan bahwa akan datang sekelompok dari golongan manusia yang akan merusak Bumi dan isinya. dan manusia ini dari dua suku yaitu suku yakjuj dan makjuj yang merupakan bagian dari keturunan dari Nabi Adam AS.
Layaknya sosok monster yang sering kita lihat di film-film, mereka menghancurkan semua yang mereka lewati. Percaya atau tidak hal ini akan benar-benar terjadi, dari beberapa referensi juga ada yang mengatakan bahwa sudah ada beberapa orang dari suku yakjuj dan makjuj ini yang sudah lepas dari tempat mereka dikurung.
Yakjuj dan makjuj atau bangsa barat menyebutnya Gog dan Magog merupakan 2 kelompok suku yang di kurung oleh Nabi Dzul Qarnain atau Raja Dzul Qarnain.
Kedua suku ini dikurung sesuai dengan penjelasan Surat Al-Kafh bahwa ketika Nabi Dzulkarnain dalam sebuah perjalanan sampai disebuah tempat di antara dua gunung. Ketika itu Beliau bertemu dengan sebuah kaum yang tidak dikenali bahasanya, dan kaum itu mengadu kepada beliau bahwa ada bahaya yang mengancam mereka yaitu dari suku yakjuj dan makjuj.
Baca Juga:
Kaum itu meminta kepada Nabi Dzul Qarnain untuk membangunkan tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan yang dilakukan oleh yakjuj dan makjuj. Kemudian Nabi Dzul Qarnain pun memenuhi permintaan mereka dan membangun tembok raksasa yang terbuat dari besi.
Menurut Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa'di, Suku Yakjuj dan Makjuj berada dibelakang pegunungan Qoqas atau yang kita kenal dengan pegunungan kaukasus. Dan untuk pendapat ini memang ada yang memiliki pedapat yang sama dimana pegunungan ini lah yang menjadi tembok pembatas untuk kurungan suku yakjuj dan makjuj. Seperti yang bisa kita lihat di pea ataupun Google Map, bahwasanya pegunungan ini terbentang dari Laut Hitam hingga sampai ke Laut Kaspia sepanjang lebih kurang 1.200 Km.
Dan pegunungan ini sekarang memiliki sebuah celah kecil yang disebut dengan Celah Darial, dimana ukuran panjang celah ini kurang lebih sekitar 100 meter. Diduga pada celah itu lah dibangun tembok pembatas untuk menghalangi keganasan suku yakjuj dan makjuj.
Dari kajian ceramah ustad-ustad seperti ustad Abdul Somad juga mengatakan bahwasanya bagian dari suku yakjuj dan makjuj ini sudah keluar. Dan pengrusakan bumi yang dimaksud menurut ustad Abdul Somad adalah penghancuran Bumi Islam yaitu pada masa Bani Abbasiah.
Ketika itu terjadi penghancuran besar-besaran yang terjadi pada tahun 1258 dan dimana ketika itu terjadi sebuah invansi, pengepungan, dan penghancuran kota Baghdad oleh pasukan Mongol dan bersama dengan pasukan sekutu-sekutu mereka dibawah pimpinan Halagu Khan.
Perkiraan jumlah penduduk yang dibantai selama invansi sekitar seratus ribu sampai satu juta orang. Kekejaman itu pun tak sampai disitu, kota itu juga di hancurkan dan dibakar. Bahkan perpustakaan-perpuustakaan yang ada di Baghdad juga dihancurkan, dan buku-bukunya dibuang ke sungai Tigris. Dan ketika itu orang-orang yang selamat dari amukan bangsa mongol mengatakan bahwa air sungai Tigris menjadi hitam akibat dari tinta buku yang sangat banyak dibuang ke sungai itu, sehingga ketika itu saking banyaknya buku yang dibuang, sungai itu dapat dilalui dengan menggunakan unta. dan juga sebagian lagi dari air sungai menjadi merah karena darah para ilmuan dan filsuf yang dibunuh disana.
Kenapa hipotesis diatas muncul? ini penjelasannya.
Bangsa mongol merupakan salah satu kelompok yang berasal dari bagian utara Cina yang berbatasan dengan wilayah Siberia Rusia, dimana hampir 80% wilayah bangsa mongol adalah gurun Gobi. Dalam sebuah literatur dijelaskan bahwa Bangsa Mongol merupakan keturunan dari suku yakjuj dan makjuj. dan suku yakjuj dan makjuj ini pun juga terbagi atas 22 bagian, dimana diantaranya yang dikurung oleh Nabi Dzul Qarnain adalah sebanyak 21 bagian dan 1 bagian lagi berhasil lolos yang mana bangsa ini disebut dengan bangsa Turk.
Untuk sekedar tambahan ilmu, turk disini bukanlah Negara Turki yang kita kenal pada saat sekarang ini. Pada zaman dulu Turki yang sekarang bernama Anatolia yang kemudian berubah nama menjadi Turki pada abad ke 20 yang mana pemimpinnya saat itu adalah Mustafa Kemal at turk.
kembali ke pembahasan awal, bahwasanya turk merupakan sebutan kepada salah satu suku yakjuj dan makjuj yang lolos dari pengurungan ketika itu. Dan diduga berdasarkan beberapa referensi bangsa mongol lah yang menjadi keturunan yakjuj dan makjuj.
Jika kita melihat keturunan dari bangsa mongol, memang sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi.
Jika satu suku dari yakjuj makjuj yaitu mongol (tartar) dapat menghancurkan sebagian dari bumi, lalu bagaimana jika 21 suku yakjuj dan makjuj itu lepas dari kurungannya?
Membayangkan satu suku yang lolos dari kurungannya saja mengerikan kekacauan yang mereka buat, apalagi jika ke 22 suku yakjuj dan makjuj bersatu.
Nah sudah terjawab bukan, bahwasanya yakjuj dan makjuj sudah ada yang lepas dari kurungannya. Dan sekarang kita hanya menunggu waktu sebelum waktu kehancuran dunia dan hari kiamat datang.
0 Response to "Yakjuj dan Makjuj sudah keluar, Benarkah itu? Ini penjelasannya [Religion]"
Post a Comment